Category : Artikel, Published by admin, Published at Thursday, September 6th, 2018
Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…
Performa kinclong sudah dibuktikan PT. Kereta Api Indonesia berikut anak perusa-haannya, Kalog (Kereta Api Logistik). Demikian pula dengan PT. Pos Logistik Indo-nesia dan PT. Wijaya Karya. Belum lagi dengan sederet perusahaan swasta, yang mampu tetap berkibar, walau kondisi ekonomi bisa dikatakan lesu.
Mereka yang sudah saya sebut di atas, adalah organisasi yang telah sukses melaku-kan transformasi organisasi. Kalau meminjam istilahnya Michael Hammer dan Ja-mes Champy, mereka telah berhasil melakukan business process reengineering (re-kayasa ulang perusahaan). Mereka adalah organisasi bisnis yang tak segan-segan melakukan perubahan dan perombakan, guna mencari kesesuaian yang lebih cocok dengan arus perubahan jaman.
Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…
Organisasi pada level apa pun, serta memiliki bidang garap apa pun, mesti menya-dari sepenuhnya perlunya melakukan transformasi. Sebab pada jaman now ini, nya-ris semua lini kehidupan masyarakat telah mengalami perubahan yang luar biasa. Pola pikir masyarakat telah berubah, gaya hidup masyarakat juga telah berubah. Demikian pula dengan pola konsumsi masyarakat yang juga telah ikut berubah. Ini membawa konsekuensi bahwa skala prioritas masyarakat otomatis juga berubah.
Melakukan transformasi organisasi atau bisnis bisa menggunakan beragam model atau konsep. Mulai dari yang relatif sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Dalam paparan saya kali ini, saya ingin berbagi sebuah model yang berdimensi ganda. Saat memformulasikan menggunakan model metamorfosa terbalik. Sedang-kan saat melakukan aksi, menggunakan model metamorfosa biasa. Untuk lebih je-lasnya, silakan Anda ikuti paparan saya berikut ini.
Memformulasikan transformasi dimulai dari kupu-kupu mengandung maksud bahwa proses transformasi itu harus dimulai dari merumuskan seperti apa ‘kupu-kupu’ yang diinginkan organisasi atau bisnis pada masa depan. Misalnya, apakah ‘kupu-kupu’ yang memiliki daya saing lokal, nasional, atau regional. Atau, apakah ‘kupu-kupu’ yang menjadi pemimpin pasar pada tingkat lokal, nasional, atau regional.
Setelah ‘kupu-kupu’ tadi dirumuskan dengan jelas, proses selanjutnya difokuskan pada ‘kepompong’. Yakni konsolisasi dan integrasi aspek apa saja yang harus dila-kukan organisasi atau bisnis. Proses ini jika disederhanakan bakal mengerucut pada dua hal saja, aspek SDM dan aspek non SDM. Penekanan pada konsolidasi dan inte-grasi SDM amat sangat menentukan bagi konsolidasi dan integrasi non SDM.
Sesudah formulasi ‘kepompong’ digambarkan dengan jelas, maka fokus berikutnya adalah pada ‘ulat’. Yakni mengidentifikasi beragam kelemahan atau kekurangan yang ada pada organisasi atau bisnis kita yang tidak lagi matching dengan arus per-kembangan jaman. Jika harus disederhanakan, maka fokus perhatian kita bisa kita arahkan pada tiga hal, yakni kelemahan atau kekurangan pada SDM, proses bisnis, dan proses manajemen.
Ketika seluruh formulasi bisa terselesaikan dengan jelas, maka action-nya harus di-mulai dengan perubahan dan atau perombakan atas kelemahan atau kekurangan yang ada. Karakter, kompetensi, dan kultur kerja SDM harus disesuaikan. Proses bisnis harus diselaraskan dengan perubahan perilaku konsumen. Sedangkan proses manajemen harus dilandaskan pada prinsip kerjakan apa yang telah ditulis, dan tu-lislah apa yang telah dikerjakan.
Saat ini, siapkah organisasi atau bisnis Anda melakukan transformasi agar bisa te-tap eksis di tengah gelombang perubahan yang terus bergulung? Keep spirit & change your life.
HDI (Human Development & Investment) Management Centre lahir dari sebuah tekad besar untuk berperan dan terlibat langsung dalam proses perubahan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkarakter, yakni SDM yang memiliki leadership, entrepreneurship, dan spirituality yang handal. Dengan leadership seseorang memiliki kecerdasan mengelola segala urusan. Melalui entrepreneurship seseorang memiliki kecerdasan ekonomi. Sedang dengan spirituality seseorang memiliki kecerdasan hidup.
Menjadi pembangun dan pengembang karakter dan kompetensi SDM Indonesia yang terpercaya dan bersahabat, dalam rangka mewujudkan kemandirian, kesejahteraan, dan kejayaan bangsa