Category : Artikel, Published by admin, Published at Monday, August 17th, 2020
H. D. Iriyanto
www.bangunkarakterbangsa.com
(Inspirator Metamorphosis; Dosen Univ. AMIKOM Yogyakarta)
Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…
Kerja di rumah memberi berkah tersendiri bagi saya. Saat bersih-bersih rumah, di-mana pada hari-hari biasa amat jarang bisa dilakukan, saya kembali bisa membuka-buka buku koleksi keluarga.
Saya pun tertarik untuk membaca kembali buku The Flip Side, karya Flip Flippen, seorang psikoterapis, pendidik, dan pelatih bisnis dari Texas, Amerika Serikat. Ia sudah menangani ribuan klien, mulai dari level pimpinan puncak sampai pada level manajer junior.
Dalam salah satu bagian, dia menulis begini. “Saya menyadari bahwa kita semua tengah menaiki balon berudara panas. Sadar atau tidak, kita semua tengah berada dalam sebuah perlombaan. Perlombaan untuk bisa terbang mengudara.
Sebagian dari kita masih terikat ke tanah, dan mencari cara untuk melepaskan diri agar bisa selekasnya terbang. Lalu sebagiannya lagi ada yang sudah terangkat dari tanah, tetapi tidak terbang cukup tinggi karena masih memiliki beban yang terlalu berat.”
Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…
Tali yang masih terikat ke tanah dan beban balon yang kelewat berat, yang dilukiskan oleh Flip Flippen adalah sesuatu yang menahan mereka ketika mereka hendak menerbangkan balon udara.
Dalam realitas kehidupan, tali yang masih terikat ke tanah dan beban balon yang kelewat berat tersebut dinamai hambatan pribadi. Bagi mereka yang berhasil mengidentifikasi hambatan pribadinya dan menemukan cara untuk mengatasinya, secara umum mampu terbang tinggi alias sukses.
Ada tiga hambatan pribadi yang disebut Flippen, yang perlu kita pahami bersama.
Pertama, hambatan yang bisa diabaikan atau dikesampingkan. Yakni hambatan yang sekedar mengganggu, namun tidak melahirkan konsekuensi yang serius. Bisa berasal dari dalam maupun luar diri kita.
Kedua, hambatan ‘yang dapat disewa’. Ini merupakan hambatan yang bisa beres atau bisa diselesaikan oleh orang lain yang kita sewa. Apakah itu bernama konselor atau konsultan.
Dan ketiga, hambatan milik diri sendiri. Yaitu hambatan yang berdampak paling dalam bagi kehidupan dan profesi kita. Karena melekat pada pribadi kita.
Bila kita hubungkan dengan pepatah lama, ‘hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai’, maka tangan tak sampai identik dengan hambatan pribadi kategori yang ketiga tadi.
Hambatan pribadi kategori yang ketiga tadi pada umumnya jarang kita sadari. Oleh sebab jarang disadari, maka sehebat apa pun bakat kita, dan sekeras apa pun usaha kita, pada akhirnya kita belum mampu menggunakan diri kita sepenuhnya.
Dari sepuluh hambatan pribadi yang ditemukan Flip Flippen, izinkan saya berbagi tiga di antaranya.
Yang pertama, disebut ostrich alias rasa percaya diri yang rendah. Ini bisa kita temukan saat kita harus melengkapi diri dengan berbagai kondisi, atribut, atau syarat-syarat tertentu agar bisa menjadi percaya diri.
Jika kondisi, atribut, atau syarat tersebut tidak terpenuhi, kita pun tidak berani melangkah atau membuat keputusan. Kalau pun harus melangkah atau membuat keputusan, itu tidak dilakukan sepenuh hati.
Hambatan ostrich ini bisa diatasi dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Yang kedua, dinamai flatliner atau memiliki visi, gairah, dan motivasi yang rendah. Coba Anda teliti diri Anda sendiri. Apakah Anda lebih banyak menunggu kesempatan daripada menciptakan kesempatan? Apakah motivasi yang Anda terima dari orang lain mudah sirna dalam beberapa hari?
Dan apakah Anda sering menangguhkan pekerjaan kendati Anda punya waktu untuk melakukannya? Jika jawabannya ‘ya’, maka Anda termasuk pribadi yang memiliki hambatan ini.
Beberapa langkah di bawah ini adalah cara untuk mengatasi hambatan ini.
Sedangkan yang ketiga, diberi istilah quick draw, yakni yang cenderung impulsif dan memiliki pengendalian diri rendah. Hambatan pribadi jenis ini ditandai oleh pengambilan keputusan yang amat cepat, seringkali bertindak tanpa dipikirkan lebih dahulu, serta cepat bosan.
Bila tanda-tanda tersebut ada pada diri Anda, maka tiba saatnya untuk menyadari dan mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasinya.
Langkah-langkah di bawah ini bisa Anda gunakan untuk mengatasi hambatan yang ketiga ini.
Kendati hambatan pribadi tersebut telah menyatu dengan Anda bertahun-tahun lamanya, bukan berarti tak bisa diatasi. Yang Anda butuhkan, kata Flip, hanyalah menyadari sepenuhnya adanya hambatan pribadi tersebut, lalu bertindaklah untuk mengubahnya. Sederhana bukan? Maka lakukan sesegera mungkin.
Keep spirit & change your life.
HDI (Human Development & Investment) Management Centre lahir dari sebuah tekad besar untuk berperan dan terlibat langsung dalam proses perubahan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkarakter, yakni SDM yang memiliki leadership, entrepreneurship, dan spirituality yang handal. Dengan leadership seseorang memiliki kecerdasan mengelola segala urusan. Melalui entrepreneurship seseorang memiliki kecerdasan ekonomi. Sedang dengan spirituality seseorang memiliki kecerdasan hidup.
Menjadi pembangun dan pengembang karakter dan kompetensi SDM Indonesia yang terpercaya dan bersahabat, dalam rangka mewujudkan kemandirian, kesejahteraan, dan kejayaan bangsa