MARKET FORMING

Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…

Pertempuran berdarah-darah ternyata tidak hanya terjadi di Afganistan, Irak, Suri-ah, atau Yaman. Dalam dunia bisnis pertempuran berdarah-darah juga terjadi de-ngan sengitnya. Ada yang kemudian jadi pemenang, ada juga yang terjungkal jadi pecundang. Pertempuran berdarah-darah dalam dunia bisnis ini oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne diberi kiasan sebagai Red Ocean Strategy.

Dua orang penulis buku Blue Ocean Strategy ini pernah menawarkan cara baru bagi para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya. Mereka tidak harus bertempur ha-bis-habisan dengan lawan tandingnya, melainkan dengan menciptakan pasar baru. Contoh yang paling mudah buat kita yang tinggal di Indonesia adalah saat kemun-culan Aqua. Produk ini diciptakan untuk menciptakan pasar baru, bukan untuk ber-tempur melawan produk-produk minuman yang telah ada sebelumnya.

Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…

Bagi Anda yang membuat produk atau bisnis baru, bertarung melawan produk atau bisnis lama, apalagi yang sudah mengakar dan besar, tentu tidaklah mudah. Anda  membutuhkan energi dan modal yang sangat besar. Jika hal ini tidak Anda miliki, maka ciptakanlah pasar baru. Kim dan Mauborgne memberi rumus yang sederhana, yakni dengan memadukan antara buyer value dan relative cost.

Buyer value bisa diwujudkan dengan apa yang menjadikan produk atau bisnis Anda berbeda dengan yang lain. Sedangkan relative cost menuntun Anda untuk menggu-nakan biaya yang makin murah agar Anda bisa menjual dengan harga yang lebih murah.

Untuk memudahkan Anda mengimplementasikan resepnya Kim dan Mauborgne, co-ba Anda simak ilustrasi berikut ini. Lion Air adalah maskapai penerbangan domestik  yang pertama kali mengenalkan penerbangan berbiaya murah (low cost carrier). Ia hadir tidak untuk bersaing dengan maskapai lain yang telah ada sebelumnya, tetapi untuk memberi pilihan kepada konsumen yang memerlukan waktu perjalanan tetap singkat namun dengan biaya yang lebih terjangkau.

Untuk makin menguatkan buyer value, maskapai ini meluaskan jaringan penerbang-an yang tidak dimiliki maskapai lain. Dampaknya jelas. Sekali pun banyak penum-pang yang dongkol dan kecewa dengan maskapai ini, mereka pada akhirnya tetap terbang kembali dengan maskapai ini. Boleh jadi karena tidak ada pilihan lain.

Ilustrasi lainnya adalah ponsel merk Oppo. Merk gadget ini menampilkan diri seba-gai cameraphone dengan tagline Selfie Expert. Sebagai pendatang yang relatif baru pada jagad gadget, Oppo tidak pengin bertempur habis-habisan dengan pemain lain yang sudah lebih dulu establish. Ia lebih memilih menciptakan pasar baru, dengan menonjolkan kemampuan kamera yang ada dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan strategi ini Oppo mampu menempatkan diri pada urutan kedua di bawah Samsung, dan meraih pangsa pasar (market share) sebesar 16,7 % pada kuartal 3 tahun 2016.

Dari apa yang telah saya ilustrasikan di atas, pelajaran apa yang bisa Anda petik? Ternyata dalam situasi kompetisi yang begitu ketat, dan dalam pertempuran bisnis yang berdarah-darah masih ada kesempatan untuk tetap eksis. Yakni dengan men-ciptakan pasar baru melalui inovasi hal-hal yang dipandang sangat bernilai oleh pe-langgan, namun bisa diperoleh dengan harga yang semakin murah. Siapkah Anda untuk mengamalkan strategi ini? Keep spirit & change your life.