Category : Artikel, Published by HDI Bangun Karakter Indonesia, Published at Wednesday, August 3rd, 2022
H. D. Iriyanto
www.bangunkarakterbangsa.com
(Inspirator Metamorphosis; Dosen Univ. AMIKOM Yogyakarta)
Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…
Awal tahun menjadi momen yang tepat untuk melakukan konsolidasi. Memadukan semua komponen yang ada dalam organisasi atau perusahaan untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. Mengingat peluang dan tantangan yang dihadapi ke depan sangatlah mungkin berbeda jika dibandingkan dengan peluang dan tantangan yang telah dilalui.
Salah satu klien kami, sebuah BPR yang cukup agresif, menyadari betul tentang hal ini. Karena itu awal tahun 2022 yang lalu mereka meminta saya dan tim untuk merefresh tim manajemen mereka yang berjumlah 30 orang.
Topik yang diangkat dalam training sehari berjudul Teamwork Empowerment and Digital Leadership. Perpaduan antara penguatan sikap dan perilaku kerja tim dengan peningkatan kompetensi yang terkait dengan penguatan kepemimpinan berbasis digital.
Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…
Dalam riset yang pernah dilakukan oleh Jim Collins, perusahaan-perusahaan yang tumbuh dan berkembang dari baik (good) menjadi hebat (great) amat ditentukan oleh kualitas kerja (quality of work) sumberdaya manusia yang ada di dalamnya. Kualitas kerja yang dimaksud meliputi karakter, kompetensi, dan kultur kerja.
Artinya, kualitas kerja sebuah tim yang terwujud dari sekumpulan individu, amat ditentukan oleh karakter, kompetensi, dan kultur kerja masing-masing anggota tim. Ditambah dengan kualitas kepemimpinan yang melekat pada diri sang pemimpin. Baik pemimpin pada level bawah, menengah, maupun puncak. Oleh karena itu, menghebatkan tim kerja tidak bisa lepas dari dua pihak yang saling terkait, pemimpin dan tim kerja.
Dari keduanya, saya mengajak peserta training untuk menyadari sepenuhnya tiga hal yang mesti dikembangkan seorang leader, dan empat hal yang mesti dikembangkan oleh tim kerja.
Pada sisi seorang leader, tiga hal yang perlu dikembangkan adalah karakter pribadi, relationship, dan komunikasi.
Karakter pribadi yang harus terus dikembangkan oleh seorang pemimpin, meliputi karakter moral dan karakter kinerja. Contoh karakter moral seperti integritas, bertanggung jawab, memiliki semangat melayani, dan rendah hati. Sedangkan contoh karakter kinerja seperti kerja keras, pantang menyerah, berbuat sepenuh kemampuannya, dan kecakapan problem solving.
Kedua jenis karakter ini harus tumbuh beriringan. Sehingga tidak boleh mengutamakan salah satunya saja. Karena pasti akan menimbulkan ketimpangan dan ketidakefektifan. Pemimpin yang jujur tapi tidak cakap, tentu tidak bisa efektif. Begitu pula pemimpin yang tidak punya tanggung jawab. Kendati ia ahli dalam urusan pemasaran, kepemimpinan yang dimiliki tidak akan memberi pengaruh yang signifikan.
Relationship yang harus terus dikembangkan oleh seorang pemimpin adalah relationship yang sehat. Yakni pola hubungan dengan anggota tim kerja yang dilandasi oleh kepercayaan, kemantapan, kasih sayang, dan penghormatan. Ini semua bisa terwujud bila pemimpin bisa selesai dengan urusan membangun karakter pribadinya.
Pemimpin bakal dipercaya jika ia punya integritas yang baik. Anak buah bakal mantap dan yakin kepada sang pemimpin, jika dirinya memiliki kecakapan atau keahlian. Begitupun dengan kasih sayang yang diberikan anak buah. Itu bakal muncul jika pemimpin penuh perhatian dan kepedulian. Sedangkan rasa hormat kepada pemimpin sangat bergantung pada penghargaan yang diberikan seorang pemimpin kepada anak buahnya.
Adapun komunikasi yang harus dikembangkan oleh seorang pemimpin adalah komunikasi saling menghargai (mutual respect). Yakni komunikasi yang dilakukan dengan persepsi yang positif, baik kepada diri sendiri maupun kepada tim kerja.
Pola komunikasi yang dikembangkan berlandaskan sikap I am Oke, you are Oke. Kesediaan dan ketulusan untuk mendengarkan isi pikiran dan hati tim kerja secara utuh, juga menjadi hal penting yang mesti disadari oleh seorang pemimpin. Sehingga kesediaan pemimpin untuk mendengar menjadi hal yang sangat penting.
Adapun empat hal yang mesti dikembangkan oleh tim kerja adalah kreatif, adaptif, sinergis, dan lincah. Keempat hal ini merupakan password yang harus disadari sepenuhnya oleh tim kerja.
Berpikir kreatif perlu terus dilakukan. Mengingat tingkat kompetisi, baik individu maupun kelompok dan organisasi, yang kian ketat. Sehingga dibutuhkan faktor pembeda yang pada akhirnya bisa menjadi daya tarik dan keunggulan sebuah produk, jasa, merek, atau korporasi.
Sikap adaptif juga amat dibutuhkan untuk menjawab makin cepatnya perubahan yang terjadi, khususnya terkait dengan perkembangan teknologi informasi atau teknologi digital. Runtuh dan kolapnya sebuah produk, jasa, merek, atau korporasi, salah satu sebabnya adalah karena mereka gagal dalam beradaptasi.
Kesediaan bersinergi merupakan kata kunci yang juga harus disadari oleh setiap tim kerja. Berbagai tantangan dan persoalan yang tampak rumit, bisa mudah terpecahkan dengan sinergi. Lebih dari itu, bersinergi secara alami bakal melahirkan tambahan energi yang sangat dibutuhkan oleh tim kerja dalam menghadapi dan menjawab tantangan, masalah, dan kesulitan.
Sedangkan kelincahan merupakan faktor penentu berikutnya dalam merespon aneka situasi yang membutuhkan eksekusi dengan cepat. Ini bisa terjadi jika dalam sebuah tim kerja terdapat peran anggota tim yang lengkap. Yakni Driver, Planner, Enabler, Executor, dan Controller.
Untuk mewujudkan teamwork yang hebat, amat ditentukan oleh keserasian pertumbuhan dua pihak : pemimpin dan teamwork itu sendiri. Ibarat rangkaian kereta api, kecepatan melajunya sangat ditentukan oleh kondisi lokomotif dan gerbongnya. Jika keduanya dalam kondisi prima, maka rangkaian kereta api tersebut mampu melaju dengan sangat cepat.
Sudahkah kepemimpinan dan tim kerja Anda mengembangkan ketujuh password di atas? Silakan direnungi dengan sungguh-sungguh. Keep spirit & change your life.
HDI (Human Development & Investment) Management Centre lahir dari sebuah tekad besar untuk berperan dan terlibat langsung dalam proses perubahan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkarakter, yakni SDM yang memiliki leadership, entrepreneurship, dan spirituality yang handal. Dengan leadership seseorang memiliki kecerdasan mengelola segala urusan. Melalui entrepreneurship seseorang memiliki kecerdasan ekonomi. Sedang dengan spirituality seseorang memiliki kecerdasan hidup.
Menjadi pembangun dan pengembang karakter dan kompetensi SDM Indonesia yang terpercaya dan bersahabat, dalam rangka mewujudkan kemandirian, kesejahteraan, dan kejayaan bangsa