Category : Artikel, Published by admin, Published at Monday, February 12th, 2018
Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…
Bagi Anda yang suka uji coba dalam hal apa pun, kata trial and error tentunya te-lah begitu akrab dan familier. Bahkan istilah tersebut seolah-olah mustahil untuk dipisahkan dengan kegiatan uji coba. Maka siapa pun yang melakukan uji coba, mesti siap-siap menerima ‘kaidah’ ini, terlepas suka atau pun tidak suka.
Trial and error, atau mencoba dan gagal, memiliki makna bahwa ketika seseorang mencoba sesuatu yang baru maka dia harus menyadari bahwa salah satu konseku-ensi yang bakal diterima adalah kegagalan. Sebab, ketika seseorang mencoba se-suatu yang baru, sungguh tidak ada satu pun jaminan bahwa dia bakal benar-benar berhasil. Sebagai konsekuensi berikutnya, dia harus siap menanggung biaya kega-galan (error cost) yang muncul.
Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…
Ketahuilah bahwa biaya kegagalan (error cost), bisa dialami oleh siapa pun. Kalau Anda orangtua pada umumnya, error cost bisa dalam wujud membiayai pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat dan potensinya. Sehingga pendidikan yang diikuti anak pada akhirnya tidak mampu mewujudkan hasil akhir yang terbaik.
Jika Anda adalah seorang pelaku usaha, error cost bisa berupa biaya yang sudah terlanjur keluar namun tidak menghasilkan keberhasilan usaha. Entah karena tidak tepatnya perencanaan yang dilakukan, ataupun kurang cermatnya analisa yang di-kerjakan.
Begitu pula jika Anda adalah seorang investor, birokrat, professional, atau pakar. Anda pun memiliki peluang yang sama dalam menanggung error cost pada kehi-dupan Anda masing-masing.
Meski error cost banyak dimaklumi orang, bahkan sering dianggap sebagai biaya pembelajaran, tetapi apakah keluarnya error cost harus terus berlanjut dari waktu ke waktu? Tidak adakah cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan keluarnya biaya kegagalan (error cost) tersebut?
Menurut hemat saya, error cost bisa diminimalisir menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, untuk Anda para orangtua. Mengetahui sejak dini bakat dan potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada anak-anak harus Anda lakukan de-ngan sungguh-sungguh. Sebab dengan mengetahui bakat dan potensi anak sejak dini, Anda bisa menyiapkan roadmap pendidikan dan pembelajaran anak yang lebih relevan dan akurat.
Bagi Anda yang lebih memilih menjadi pelaku usaha, baik yang baru siap memulai maupun yang sudah berjalan, maka perencanaan dan analisa usaha harus tetap di-lakukan. Anda tidak boleh sekedar mengikuti intuisi semata. Perhitungan atau kal-kulasi sesederhana apa pun harus tetap Anda lakukan.
Selain perencanaan dan analisa yang tepat pada awal dan selama aktivitas, maka evaluasi pada bagian akhir juga menjadi hal yang tidak boleh Anda tinggalkan. Se-bab dengan evaluasi ini, Anda bisa mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Sehingga potensi untuk munculnya error cost bisa ditekan semaksimal mungkin.
Hal serupa berlaku juga bagi pemilik profesi lainnya. Perencanaan, analisa, eva-luasi, dan tindakan korektif menjadi rangkaian proses yang tak boleh diabaikan. Ikutilah prinsip berikut ini. Jika error cost bisa diminimalisir, mengapa harus dibiar-kan menggerogoti pundi-pundi Anda? Sayang kan…? Keep spirit & change your life.
HDI (Human Development & Investment) Management Centre lahir dari sebuah tekad besar untuk berperan dan terlibat langsung dalam proses perubahan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkarakter, yakni SDM yang memiliki leadership, entrepreneurship, dan spirituality yang handal. Dengan leadership seseorang memiliki kecerdasan mengelola segala urusan. Melalui entrepreneurship seseorang memiliki kecerdasan ekonomi. Sedang dengan spirituality seseorang memiliki kecerdasan hidup.
Menjadi pembangun dan pengembang karakter dan kompetensi SDM Indonesia yang terpercaya dan bersahabat, dalam rangka mewujudkan kemandirian, kesejahteraan, dan kejayaan bangsa